Jumat, 18 Maret 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
2        Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
3     dri
4         dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
5        struktur batang
6         primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
7        batang
8        ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .
9        Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
10    dari
11     dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
12    struktur batang
13     primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
14    batang
15    ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .
16    Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
17    dari
18     dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
19    struktur batang
20     primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
21    batang
22    ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .              
Salah satu organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kehidupan tumbuhan adalah daun, sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis, yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusi ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan kaena umumnya bersifat sementara.
Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu mengaruh lingkungan yang lain seperti kesediaan air, hanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun.
Daun yang lengkap terdiri atas helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk dan ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun mesofil dan jaringan pengangkut.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan pengamatan kami yaitu mengenai struktur anatomi pada daun. Kami memilih spesimen rumput teki sebagai sumber data pengamatan kami.

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman ?
1.3 Tujuan
  • Untuk mengetahui struktur  epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.
1.4    Hipotesis
Terdapat perbedaan struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.

1.5 Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Membuat sayatan melintang daun tanaman rumput teki.
3.      Meneteskan air secukupnya pada kaca objek menggunakan pipet.
4.      Meletakkan sayatan melintang daun rumput teki pada kaca objek yang sudah ditetesi air.
5.      Menutup kaca objek dengan cover glass.
6.      Meletakkan preparat pada mikroskop.
7.      Mengamati preparat secara teliti.




























BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1.1  Tabel Hasil Pengaman
Habitat
Daun Rumput Teki
Struktur Anatomi
Rumput teki di pinggir jalan
Rumput teki di dinding selokan
Rumput teki di taman
Keterangan Gambar :


A         : Kutikula
B         : Epidermis atas
C         : Kolenkim
D         :Seludang pembuluh
E          : Xilem
F          : Floem
G         : Jaringan mesofil
H         : Epidermis bawah
I           : Rongga udara


1.2  Pembahasan
Rumput teki merupakan tumbuhan yang dapat tetap bertahan pada berbagai habitat. Tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan kondisi yang minim sumber air, kelembapan rendah, beratmosfer cukup kering atau sebaliknya. Pada pengamatan ini, diambil sampel tiga daun rumput teki. Masing-masing rumput teki hidup di habitat yang berbeda yakni di pinggir jalan, di dinding selokan, dan di taman. Struktur anatomi dari ketiga daun tersebut (dari luar ke dalam) adalah epidermis atas, jaringan mesofil, berkas pembuluh, dan epidermis bawah. Namun, dari ketiganya terdapat perbedaan pada struktur jaringan mesofilnya.
Pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman, dapat ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Skelerenkim ini, nampak rapi dan berjejer dengan jarak yang hampir satu sama lain (Gambar 1).



Jaringan tersebut berfungsi untuk menguatkan daun. Sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Adanya jaringan sklerenkim tersebut dipengaruhi oleh habitat tumbuhan.
Masing-masing  dinding epidermis dari ketiga daun rumput teki tersebut dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Adanya lapisan kutikula menyebabkan air tidak dapat melewati epidermis dan transpirasi bisa berkurang, hanya sejumlah kecil air yang menguap melalui transpirasi. Epidermis juga mencegah masuknya patogen ke bagian dalam daun. Fungsi lain epidermis adalah melindungi jaringan internal yang lunak dari kerusakan mekanis.
Pada daun rumput teki ini, baik yang hidup di pinggir jalan, di dinding selokan, dan di taman, ditemukan jaringan mekanik yaitu tulang daun dan vena lateral. Pada bagian tengah ibu tulang daun (letak : di bawah epidermis) terdapat sel-sel berdinding tebal yang berfungsi untuk menguatkan daun yaitu jaringan kolenkim (Gambar 2).
 Jaringan daun di antara epidermis atas dan epidermis bawah terdiri atas jaringan parenkim berdinding tipis disebut jaringan mesofil. Jaringan mesofil memiliki porsi terbesar jaringan internal daun. Jaringan mesofil pada rumput teki (Cyperus rotundus) tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spons, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim yang tidak beraturan. Pada daun rumput teki yang hidup di taman dan di pingir jalan memiliki rongga di antara sel-sel mesofilnya sedangkan daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga. Terbentuknya  rongga pada daerah mesofil merupakan akibat dari rusaknya sel-sel parenkim. Rusaknya sel-sel tersebut sebagai akibat rumput teki merespon faktor lingkungan.
Adaptasi daun rumput teki terhadap kondisi lingkungannya secara anatomis dapat terekspresi pada rongga udara yang terbentuk di daerah mesofil. Rongga pada daun rumput teki di taman lebih lebar daripada rongga udara yang terbentuk pada daun rumput teki di pinggir jalan. Hal ini dikarenakan kondisi habitat di pinggir jalan minim air daripada habitat di taman. Rumput teki yang di taman lebih sering mendapatkan perlakuan “disiram air” secara rutin daripada rumpt teki yang hidup di pinggir jalan. Rongga ini berfungsi untuk memperluas pertukaran gas antara sel-sel spons dengan udara luar. Sedangkan rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di dinding selokan tidak terdapat rongga di daerah mesofil-nya. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan ‘dinding selokan’ sangat minim akan air, sehingga pada daerah mesofil tidak terdapat rongga untuk mengurangi pertukaran gas.
Berikut disajikan tabel hasil pengamatan struktur anatomi daun rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di taman, di pingri jalan dan di dinding selokan.


Tabel 1. Perbandingan struktur anatomi daun rumput teki (cyperus rotundus)  yang hidup di pinggir jalan, di dinding selokan dan di taman
Rumput Teki
di Pinggir Jalan
Rumput Teki
di Dinding Selokan
Rumput Teki
di Taman
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Tidak ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Epidermis 1 lapis.
Epidermis 1 lapis.
Epidermis 1 lapis.
Ada rongga (++) pada jaringan mesofil.
Tidak ada rongga pada jaringan mesofil.
Ada rongga (+++) pada jaringan mesofil.





BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1.      Struktur epidermis pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan, di taman, dan di dinding selokan tersusun atas satu lapis. Pada epidermis bawah daun ruput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman memiliki jaringan sklerenkim, sedangkan epidermis bawah daun rumput teki di dinding selokan tidak memilikinyaPada daerah mesofil daun rumput teki yang hidup di taman terbentuk rongga yang lebih lebar daripada rongga pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan, sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga di daerah mesofilnya.

3.2 Saran
Sebaiknya pratikan melakukan praktikum dengan cermat dan teliti. Selain itu, praktikan juga harus membuat saytan setipis mungkin agar preparat dapat diamati dengan jelas.



DAFTAR PUSTAKA

prints.ung.ac.id/6032/5/2012-1-48201-462407010-bab2-29082012115541.pdf, diakses tanggal 10 Januari 2016





 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
2        Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
3        dari
4         dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
5        struktur batang
6         primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
7        batang
8        ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .
9        Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
10    dari
11     dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
12    struktur batang
13     primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
14    batang
15    ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .
16    Makalah ini membahas struktur tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
17    dari
18     dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
19    struktur batang
20     primer dan sekunder termasuk berbagai tipe berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
21    batang
22    ,dan penyesuaian batang terhadap lingkungan .              
Salah satu organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kehidupan tumbuhan adalah daun, sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis, yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusi ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan kaena umumnya bersifat sementara.
Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu mengaruh lingkungan yang lain seperti kesediaan air, hanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun.
Daun yang lengkap terdiri atas helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk dan ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun mesofil dan jaringan pengangkut.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan pengamatan kami yaitu mengenai struktur anatomi pada daun. Kami memilih spesimen rumput teki sebagai sumber data pengamatan kami.

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman ?
1.3 Tujuan
  • Untuk mengetahui struktur  epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.
1.4    Hipotesis
Terdapat perbedaan struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.

1.5 Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Membuat sayatan melintang daun tanaman rumput teki.
3.      Meneteskan air secukupnya pada kaca objek menggunakan pipet.
4.      Meletakkan sayatan melintang daun rumput teki pada kaca objek yang sudah ditetesi air.
5.      Menutup kaca objek dengan cover glass.
6.      Meletakkan preparat pada mikroskop.
7.      Mengamati preparat secara teliti.




























BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1.1  Tabel Hasil Pengaman
Habitat
Daun Rumput Teki
Struktur Anatomi
Rumput teki di pinggir jalan
Rumput teki di dinding selokan
Rumput teki di taman
Keterangan Gambar :


A         : Kutikula
B         : Epidermis atas
C         : Kolenkim
D         :Seludang pembuluh
E          : Xilem
F          : Floem
G         : Jaringan mesofil
H         : Epidermis bawah
I           : Rongga udara


1.2  Pembahasan
Rumput teki merupakan tumbuhan yang dapat tetap bertahan pada berbagai habitat. Tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan kondisi yang minim sumber air, kelembapan rendah, beratmosfer cukup kering atau sebaliknya. Pada pengamatan ini, diambil sampel tiga daun rumput teki. Masing-masing rumput teki hidup di habitat yang berbeda yakni di pinggir jalan, di dinding selokan, dan di taman. Struktur anatomi dari ketiga daun tersebut (dari luar ke dalam) adalah epidermis atas, jaringan mesofil, berkas pembuluh, dan epidermis bawah. Namun, dari ketiganya terdapat perbedaan pada struktur jaringan mesofilnya.
Pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman, dapat ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Skelerenkim ini, nampak rapi dan berjejer dengan jarak yang hampir satu sama lain (Gambar 1).



Jaringan tersebut berfungsi untuk menguatkan daun. Sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Adanya jaringan sklerenkim tersebut dipengaruhi oleh habitat tumbuhan.
Masing-masing  dinding epidermis dari ketiga daun rumput teki tersebut dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Adanya lapisan kutikula menyebabkan air tidak dapat melewati epidermis dan transpirasi bisa berkurang, hanya sejumlah kecil air yang menguap melalui transpirasi. Epidermis juga mencegah masuknya patogen ke bagian dalam daun. Fungsi lain epidermis adalah melindungi jaringan internal yang lunak dari kerusakan mekanis.
Pada daun rumput teki ini, baik yang hidup di pinggir jalan, di dinding selokan, dan di taman, ditemukan jaringan mekanik yaitu tulang daun dan vena lateral. Pada bagian tengah ibu tulang daun (letak : di bawah epidermis) terdapat sel-sel berdinding tebal yang berfungsi untuk menguatkan daun yaitu jaringan kolenkim (Gambar 2).
 Jaringan daun di antara epidermis atas dan epidermis bawah terdiri atas jaringan parenkim berdinding tipis disebut jaringan mesofil. Jaringan mesofil memiliki porsi terbesar jaringan internal daun. Jaringan mesofil pada rumput teki (Cyperus rotundus) tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spons, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim yang tidak beraturan. Pada daun rumput teki yang hidup di taman dan di pingir jalan memiliki rongga di antara sel-sel mesofilnya sedangkan daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga. Terbentuknya  rongga pada daerah mesofil merupakan akibat dari rusaknya sel-sel parenkim. Rusaknya sel-sel tersebut sebagai akibat rumput teki merespon faktor lingkungan.
Adaptasi daun rumput teki terhadap kondisi lingkungannya secara anatomis dapat terekspresi pada rongga udara yang terbentuk di daerah mesofil. Rongga pada daun rumput teki di taman lebih lebar daripada rongga udara yang terbentuk pada daun rumput teki di pinggir jalan. Hal ini dikarenakan kondisi habitat di pinggir jalan minim air daripada habitat di taman. Rumput teki yang di taman lebih sering mendapatkan perlakuan “disiram air” secara rutin daripada rumpt teki yang hidup di pinggir jalan. Rongga ini berfungsi untuk memperluas pertukaran gas antara sel-sel spons dengan udara luar. Sedangkan rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di dinding selokan tidak terdapat rongga di daerah mesofil-nya. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan ‘dinding selokan’ sangat minim akan air, sehingga pada daerah mesofil tidak terdapat rongga untuk mengurangi pertukaran gas.
Berikut disajikan tabel hasil pengamatan struktur anatomi daun rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di taman, di pingri jalan dan di dinding selokan.


Tabel 1. Perbandingan struktur anatomi daun rumput teki (cyperus rotundus)  yang hidup di pinggir jalan, di dinding selokan dan di taman
Rumput Teki
di Pinggir Jalan
Rumput Teki
di Dinding Selokan
Rumput Teki
di Taman
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Tidak ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
Epidermis 1 lapis.
Epidermis 1 lapis.
Epidermis 1 lapis.
Ada rongga (++) pada jaringan mesofil.
Tidak ada rongga pada jaringan mesofil.
Ada rongga (+++) pada jaringan mesofil.





BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1.      Struktur epidermis pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan, di taman, dan di dinding selokan tersusun atas satu lapis. Pada epidermis bawah daun ruput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman memiliki jaringan sklerenkim, sedangkan epidermis bawah daun rumput teki di dinding selokan tidak memilikinyaPada daerah mesofil daun rumput teki yang hidup di taman terbentuk rongga yang lebih lebar daripada rongga pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan, sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga di daerah mesofilnya.

3.2 Saran
Sebaiknya pratikan melakukan praktikum dengan cermat dan teliti. Selain itu, praktikan juga harus membuat saytan setipis mungkin agar preparat dapat diamati dengan jelas.



DAFTAR PUSTAKA

prints.ung.ac.id/6032/5/2012-1-48201-462407010-bab2-29082012115541.pdf, diakses tanggal 10 Januari 2016






Tidak ada komentar:

Posting Komentar