BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
3 dri
4
dengan membahas tentang perkembangan
ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
5
struktur batang
6
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
7
batang
8
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
9
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
10
dari
11
dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya
,akan di bahas pula
12
struktur batang
13
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
14
batang
15
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
16
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
17
dari
18
dengan membahas tentang perkembangan
ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
19
struktur batang
20
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
21
batang
22
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
Salah satu
organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kehidupan tumbuhan adalah daun,
sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis, yang
akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan menghasilkan
makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusi ke seluruh organ
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan
kaena umumnya bersifat sementara.
Untuk
fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku
dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu mengaruh
lingkungan yang lain seperti kesediaan air, hanya kadar garam yang tinggi dalam
air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari
daun.
Daun yang
lengkap terdiri atas helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk dan
ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar,
daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung,
jaringan dasar yang menyusun mesofil dan jaringan pengangkut.
Pada
kesempatan kali ini, kami akan menguraikan pengamatan kami yaitu mengenai
struktur anatomi pada daun. Kami memilih spesimen rumput teki sebagai sumber
data pengamatan kami.
1.2
Rumusan Masalah
·
Bagaimana
struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di
tepi jalan, di dinding selokan dan di taman ?
1.3 Tujuan
- Untuk
mengetahui struktur epidermis dan
jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di
dinding selokan dan di taman.
1.4 Hipotesis
Terdapat perbedaan
struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di
tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.
1.5 Langkah Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Membuat
sayatan melintang daun tanaman
rumput teki.
3. Meneteskan
air secukupnya pada kaca objek menggunakan pipet.
4. Meletakkan
sayatan melintang daun rumput teki pada kaca objek yang sudah ditetesi
air.
5. Menutup
kaca objek dengan cover glass.
6. Meletakkan
preparat pada mikroskop.
7. Mengamati
preparat secara teliti.
BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
1.1 Tabel Hasil Pengaman
Habitat
|
Daun Rumput Teki
|
Struktur Anatomi
|
|
Rumput
teki di pinggir jalan
|
|
Rumput
teki di dinding selokan
|
|
Rumput
teki di taman
|
Keterangan Gambar :
A :
Kutikula
B :
Epidermis atas
C :
Kolenkim
D :Seludang
pembuluh
E :
Xilem
F : Floem
G :
Jaringan mesofil
H :
Epidermis bawah
I : Rongga udara
1.2 Pembahasan
Rumput teki
merupakan tumbuhan yang dapat tetap bertahan pada berbagai habitat. Tumbuhan
tersebut menyesuaikan diri dengan kondisi yang minim sumber air, kelembapan
rendah, beratmosfer cukup kering atau sebaliknya. Pada pengamatan ini, diambil sampel tiga daun rumput
teki. Masing-masing rumput teki hidup di habitat yang berbeda yakni di pinggir
jalan, di dinding selokan, dan di taman. Struktur anatomi dari ketiga daun
tersebut (dari luar ke dalam) adalah epidermis atas, jaringan mesofil, berkas
pembuluh, dan epidermis bawah. Namun, dari ketiganya terdapat perbedaan pada struktur
jaringan mesofilnya.
Pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan dan
di taman, dapat ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Skelerenkim ini,
nampak rapi dan berjejer dengan jarak yang hampir satu sama lain (Gambar 1).
Jaringan tersebut berfungsi untuk menguatkan daun.
Sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak ditemukan
skelerenkim pada epidermis bawah. Adanya jaringan sklerenkim tersebut dipengaruhi
oleh habitat tumbuhan.
Masing-masing dinding
epidermis dari ketiga daun
rumput teki tersebut dilapisi substansi berlilin yang
disebut kutin.
Adanya lapisan kutikula menyebabkan air tidak dapat
melewati epidermis dan transpirasi bisa berkurang, hanya sejumlah kecil air
yang menguap melalui transpirasi. Epidermis juga mencegah masuknya patogen ke
bagian dalam daun. Fungsi lain epidermis adalah melindungi jaringan internal
yang lunak dari kerusakan mekanis.
Pada daun rumput teki ini, baik yang hidup di pinggir
jalan, di dinding selokan, dan di taman, ditemukan jaringan mekanik yaitu
tulang daun dan vena lateral. Pada bagian tengah ibu
tulang daun (letak : di
bawah epidermis)
terdapat sel-sel berdinding tebal yang berfungsi untuk menguatkan daun yaitu
jaringan kolenkim (Gambar
2).
Jaringan daun di antara
epidermis atas dan epidermis bawah terdiri atas jaringan parenkim berdinding
tipis disebut jaringan mesofil. Jaringan mesofil memiliki porsi terbesar
jaringan internal daun. Jaringan mesofil pada rumput teki (Cyperus rotundus) tidak
mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spons, tetapi terdiri atas
sel-sel parenkim yang tidak
beraturan. Pada daun rumput
teki yang hidup di taman dan di pingir jalan memiliki rongga di antara sel-sel
mesofilnya sedangkan daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki
rongga. Terbentuknya rongga pada daerah
mesofil merupakan akibat dari rusaknya sel-sel parenkim. Rusaknya sel-sel
tersebut sebagai akibat rumput teki merespon faktor lingkungan.
Adaptasi daun
rumput teki terhadap kondisi lingkungannya secara anatomis dapat terekspresi
pada rongga udara yang terbentuk di daerah mesofil. Rongga pada daun rumput
teki di taman lebih lebar daripada rongga udara yang terbentuk pada daun rumput
teki di pinggir jalan. Hal ini dikarenakan kondisi habitat di pinggir jalan
minim air daripada habitat di taman. Rumput teki yang di taman lebih sering
mendapatkan perlakuan “disiram air” secara rutin daripada rumpt teki yang hidup
di pinggir jalan. Rongga ini berfungsi untuk memperluas pertukaran
gas antara sel-sel spons
dengan udara luar. Sedangkan
rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di dinding selokan tidak
terdapat rongga di daerah mesofil-nya. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan
‘dinding selokan’ sangat minim akan air, sehingga pada daerah mesofil tidak
terdapat rongga untuk mengurangi pertukaran gas.
Berikut
disajikan tabel hasil pengamatan struktur anatomi daun rumput teki (Cyperus
rotundus) yang hidup di taman, di pingri jalan dan di dinding selokan.
Tabel 1.
Perbandingan struktur anatomi daun rumput teki (cyperus rotundus) yang hidup di pinggir jalan, di dinding
selokan dan di taman
Rumput Teki
di Pinggir Jalan
|
Rumput Teki
di Dinding Selokan
|
Rumput Teki
di Taman
|
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Tidak ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Ada rongga (++) pada jaringan mesofil.
|
Tidak ada rongga pada jaringan
mesofil.
|
Ada rongga (+++) pada jaringan
mesofil.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1.
Struktur epidermis pada daun rumput teki yang hidup di
pinggir jalan, di taman, dan di dinding selokan tersusun atas satu lapis. Pada
epidermis bawah daun ruput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman
memiliki jaringan sklerenkim, sedangkan epidermis bawah daun rumput teki di
dinding selokan tidak memilikinyaPada daerah mesofil daun rumput teki yang
hidup di taman terbentuk rongga yang lebih lebar daripada rongga pada daun
rumput teki yang hidup di pinggir jalan, sedangkan pada daun rumput teki yang
hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga di daerah mesofilnya.
3.2
Saran
Sebaiknya
pratikan melakukan praktikum dengan cermat dan teliti. Selain itu, praktikan
juga harus membuat saytan setipis mungkin agar preparat dapat diamati dengan
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Morfologi-Rumput-Teki-Cyperus-Rotundus.pdf,
diunduh tanggal 10 Januari 2016.
prints.ung.ac.id/6032/5/2012-1-48201-462407010-bab2-29082012115541.pdf,
diakses tanggal 10 Januari 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
3
dari
4
dengan membahas tentang perkembangan
ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
5
struktur batang
6
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
7
batang
8
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
9
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
10
dari
11
dengan membahas tentang perkembangan ontogeninya.selanjutnya
,akan di bahas pula
12
struktur batang
13
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
14
batang
15
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
16
Makalah ini membahas struktur
tentang anatomi batang beserta fungsi batang yang di mulai
17
dari
18
dengan membahas tentang perkembangan
ontogeninya.selanjutnya ,akan di bahas pula
19
struktur batang
20
primer dan sekunder termasuk berbagai tipe
berkas pengangkutnya ,berbagai tipe stele pada
21
batang
22
,dan penyesuaian batang terhadap
lingkungan .
Salah satu
organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kehidupan tumbuhan adalah daun,
sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis, yang
akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan menghasilkan
makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusi ke seluruh organ
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan
kaena umumnya bersifat sementara.
Untuk
fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku
dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu mengaruh
lingkungan yang lain seperti kesediaan air, hanya kadar garam yang tinggi dalam
air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari
daun.
Daun yang
lengkap terdiri atas helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk dan
ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar,
daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung,
jaringan dasar yang menyusun mesofil dan jaringan pengangkut.
Pada
kesempatan kali ini, kami akan menguraikan pengamatan kami yaitu mengenai
struktur anatomi pada daun. Kami memilih spesimen rumput teki sebagai sumber
data pengamatan kami.
1.2
Rumusan Masalah
·
Bagaimana
struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di
tepi jalan, di dinding selokan dan di taman ?
1.3 Tujuan
- Untuk
mengetahui struktur epidermis dan
jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di tepi jalan, di
dinding selokan dan di taman.
1.4 Hipotesis
Terdapat perbedaan
struktur epidermis dan jaringan mesofil daun pada rumput teki yang tumbuh di
tepi jalan, di dinding selokan dan di taman.
1.5 Langkah Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Membuat
sayatan melintang daun tanaman
rumput teki.
3. Meneteskan
air secukupnya pada kaca objek menggunakan pipet.
4. Meletakkan
sayatan melintang daun rumput teki pada kaca objek yang sudah ditetesi
air.
5. Menutup
kaca objek dengan cover glass.
6. Meletakkan
preparat pada mikroskop.
7. Mengamati
preparat secara teliti.
BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
1.1 Tabel Hasil Pengaman
Habitat
|
Daun Rumput Teki
|
Struktur Anatomi
|
|
Rumput
teki di pinggir jalan
|
|
Rumput
teki di dinding selokan
|
|
Rumput
teki di taman
|
Keterangan Gambar :
A :
Kutikula
B :
Epidermis atas
C :
Kolenkim
D :Seludang
pembuluh
E :
Xilem
F : Floem
G :
Jaringan mesofil
H :
Epidermis bawah
I : Rongga udara
1.2 Pembahasan
Rumput teki
merupakan tumbuhan yang dapat tetap bertahan pada berbagai habitat. Tumbuhan
tersebut menyesuaikan diri dengan kondisi yang minim sumber air, kelembapan
rendah, beratmosfer cukup kering atau sebaliknya. Pada pengamatan ini, diambil sampel tiga daun rumput
teki. Masing-masing rumput teki hidup di habitat yang berbeda yakni di pinggir
jalan, di dinding selokan, dan di taman. Struktur anatomi dari ketiga daun
tersebut (dari luar ke dalam) adalah epidermis atas, jaringan mesofil, berkas
pembuluh, dan epidermis bawah. Namun, dari ketiganya terdapat perbedaan pada struktur
jaringan mesofilnya.
Pada daun rumput teki yang hidup di pinggir jalan dan
di taman, dapat ditemukan skelerenkim pada epidermis bawah. Skelerenkim ini,
nampak rapi dan berjejer dengan jarak yang hampir satu sama lain (Gambar 1).
Jaringan tersebut berfungsi untuk menguatkan daun.
Sedangkan pada daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak ditemukan
skelerenkim pada epidermis bawah. Adanya jaringan sklerenkim tersebut dipengaruhi
oleh habitat tumbuhan.
Masing-masing dinding
epidermis dari ketiga daun
rumput teki tersebut dilapisi substansi berlilin yang
disebut kutin.
Adanya lapisan kutikula menyebabkan air tidak dapat
melewati epidermis dan transpirasi bisa berkurang, hanya sejumlah kecil air
yang menguap melalui transpirasi. Epidermis juga mencegah masuknya patogen ke
bagian dalam daun. Fungsi lain epidermis adalah melindungi jaringan internal
yang lunak dari kerusakan mekanis.
Pada daun rumput teki ini, baik yang hidup di pinggir
jalan, di dinding selokan, dan di taman, ditemukan jaringan mekanik yaitu
tulang daun dan vena lateral. Pada bagian tengah ibu
tulang daun (letak : di
bawah epidermis)
terdapat sel-sel berdinding tebal yang berfungsi untuk menguatkan daun yaitu
jaringan kolenkim (Gambar
2).
Jaringan daun di antara
epidermis atas dan epidermis bawah terdiri atas jaringan parenkim berdinding
tipis disebut jaringan mesofil. Jaringan mesofil memiliki porsi terbesar
jaringan internal daun. Jaringan mesofil pada rumput teki (Cyperus rotundus) tidak
mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spons, tetapi terdiri atas
sel-sel parenkim yang tidak
beraturan. Pada daun rumput
teki yang hidup di taman dan di pingir jalan memiliki rongga di antara sel-sel
mesofilnya sedangkan daun rumput teki yang hidup di dinding selokan tidak memiliki
rongga. Terbentuknya rongga pada daerah
mesofil merupakan akibat dari rusaknya sel-sel parenkim. Rusaknya sel-sel
tersebut sebagai akibat rumput teki merespon faktor lingkungan.
Adaptasi daun
rumput teki terhadap kondisi lingkungannya secara anatomis dapat terekspresi
pada rongga udara yang terbentuk di daerah mesofil. Rongga pada daun rumput
teki di taman lebih lebar daripada rongga udara yang terbentuk pada daun rumput
teki di pinggir jalan. Hal ini dikarenakan kondisi habitat di pinggir jalan
minim air daripada habitat di taman. Rumput teki yang di taman lebih sering
mendapatkan perlakuan “disiram air” secara rutin daripada rumpt teki yang hidup
di pinggir jalan. Rongga ini berfungsi untuk memperluas pertukaran
gas antara sel-sel spons
dengan udara luar. Sedangkan
rumput teki (Cyperus rotundus) yang hidup di dinding selokan tidak
terdapat rongga di daerah mesofil-nya. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan
‘dinding selokan’ sangat minim akan air, sehingga pada daerah mesofil tidak
terdapat rongga untuk mengurangi pertukaran gas.
Berikut
disajikan tabel hasil pengamatan struktur anatomi daun rumput teki (Cyperus
rotundus) yang hidup di taman, di pingri jalan dan di dinding selokan.
Tabel 1.
Perbandingan struktur anatomi daun rumput teki (cyperus rotundus) yang hidup di pinggir jalan, di dinding
selokan dan di taman
Rumput Teki
di Pinggir Jalan
|
Rumput Teki
di Dinding Selokan
|
Rumput Teki
di Taman
|
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Tidak ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Ada Sklerenkim pada epidermis bawah.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Epidermis 1 lapis.
|
Ada rongga (++) pada jaringan mesofil.
|
Tidak ada rongga pada jaringan
mesofil.
|
Ada rongga (+++) pada jaringan
mesofil.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1.
Struktur epidermis pada daun rumput teki yang hidup di
pinggir jalan, di taman, dan di dinding selokan tersusun atas satu lapis. Pada
epidermis bawah daun ruput teki yang hidup di pinggir jalan dan di taman
memiliki jaringan sklerenkim, sedangkan epidermis bawah daun rumput teki di
dinding selokan tidak memilikinyaPada daerah mesofil daun rumput teki yang
hidup di taman terbentuk rongga yang lebih lebar daripada rongga pada daun
rumput teki yang hidup di pinggir jalan, sedangkan pada daun rumput teki yang
hidup di dinding selokan tidak memiliki rongga di daerah mesofilnya.
3.2
Saran
Sebaiknya
pratikan melakukan praktikum dengan cermat dan teliti. Selain itu, praktikan
juga harus membuat saytan setipis mungkin agar preparat dapat diamati dengan
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Morfologi-Rumput-Teki-Cyperus-Rotundus.pdf,
diunduh tanggal 10 Januari 2016.
prints.ung.ac.id/6032/5/2012-1-48201-462407010-bab2-29082012115541.pdf,
diakses tanggal 10 Januari 2016